Rabu, 01 Juli 2009

TURTLES CAN FLY; Thousands Thumbs Up!






Liburan kemarin di Tebing, kesempatan buat nonton... ;-) Di Metro TV, setiap malam minggu pkl 21.30 ada world cinema. kebetulan ada film Turtles Can Fly (Bahman Ghobadi). Resensi film ini udah kubaca sekitar 2 tahun yang lalu, tapi baru seminggu yang lalu aku lihat filmnya. Ceritanya tentang suku Kurdi yang jadi korban represif di zaman Saddam Hussein. Ada 2 orang kakak beradik, Hengov (seorang remaja pria yang cacat kedua tangannya namun bisa meramal kejadian di masa depan, termasuk tumbangnya rezim Saddam dan invasi Amerika) dan Agrin yang mengungsi ke kemp pengungsi suku Kurdi yang lain. Di sana mereka bertemu seorang remaja yang biasa dipanggil "Satellite" (seorang remaja 14-15 tahun, yang menjadi bos usaha pembersihan ranjau dan disegani seluruh pengungsi di sana). Satellite jatuh cinta kepada Agrin yang selalu membawa bocah berusia 2 tahun (Riga, anak Agrin hasil perkosaan tentara Irak yang menyerbu kampung mereka). Satellite rela melakukan apa saja demi menarik perhatian Agrin, dari mulai mengambilkan air ke sumber air yang jauh dan menanjak, menyelam ke danau yang dalam untuk mencarikannya ikan, hingga menyelamatkan Riga yang "terjebak" di ladang ranjau (Agrin sengaja mengikatkannya pada sebatang pohon untuk menghabisi nyawanya). Pertentangan batin Agrin yang membenci Riga hingga selalu berupaya menghabisi nyawanya dan nyawa Riga digambarkan dengan dingin namun tanpa membuat jantung berlepasan syarafnya (termasuk penggambaran adegan perkosaan Agrin yang luar biasa tidak ada sama sekali sisi pornografi/pornoaksi, Subhanallah untuk sebuah film yang diproduksi oleh MGM). Ending film ini memang tragis: Hengov terbangun dari mimpinya di mana ia melihat Riga ditenggelamkan ke danau oleh Agrin. Hengov menemukan Satellite menangis tersedu2 di pinggir danau. Dan memang, Riga ditenggelamkan ke danau oleh Agrin, di mana Agrin sendiri juga telah jatuh ke jurang, bunuh diri, mengakhiri konflik batinnya selama ini.


Kisah di film ini membeberkan efek perang (dimana selalu negatif, tentu saja) namun dari sisi anak2, dimana mereka dituntut untuk selalu dewasa dan tegar (bahkan ada cinta monyet di sana!). Sebenarnya aku tidak begitu suka film perang, namun, Turtles Can Fly memberi warna lain. Perang dari sisi anak-anak... Thousands Thumbs Up for this film!!!

Tidak ada komentar: