kini, kupersilakan dirimu
menyanyi dalam bisu yang ternyata
sudah berusia senja, dinda
jangan menangis dalam geram
karena sejak lama aku benci
dengan kelemahan yang diperam
ooh, jadi kauingin tidur dan meninggalkan
mainanmu yang berserak?
padahal kulihat kemarin kaumainkan mereka
dengan semangat
dinda, sebenarnya ingin kucabik pundakmu
yang barusan kurengkuh
tapi sekali lagi kuucapkan
“moga mimpi indah dan masuk surga,” padamu
azan subuh memanggilku
untuk merapatkan barisan
yang bukan bernama KESUNYIAN
Medan, 061007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar